Padasuatu hari, Nabi Sulaiman AS melihat pameran kuda karena ia sangat menyukai binatang kuda, dan ia menghitung jumlah kuda yang ada. Setelah hitungan ke sembilan ratus, barulah dia sadar bahwa matahari telah terbenam. Hal itu menandakan waktu Ashar telah habis. Nabi Sulaiman sangat menyesal dan berkata, "Sesungguhnya aku lebih tertarik Demikianlahperanan burung pada pasukan Sulaiman. Ia terbang di tengah-tengah musuh kemudian ia kembali kepada Sulaiman untuk menyampaikan berita tentang keadaan musuhnya. bahkan kuda itu pun mentaati perintah Nabi Sulaiman. Allah SWT juga memberikan kenikmatan lain atas Sulaiman dan Allah SWT berfirman: "Dan Kami alirkan cairan tembaga Akhirnyaburung Hud-Hud terbang dari Palestina menuju Negeri Saba' dengan membawa surat Nabi Sulaiman 'alaihissalam. Maka sampailah burung Hud-Hud ke dalam kamar Ratu Bilqis, Lalu Nabi Sulaiman meminta agar kuda-kuda tersebut dikembalikan lagi kepada beliau untuk kedua kalinya, lalu beliau mengusap debu untuk menghilangkan debu tersebut Ceritaini mengkisahkan bahwa Nabi SULAIMAN as menyediakan tempat duduk 3000 kursi emas dan 3000 kursi perak untuk para Nabi serta para Ulama'. Sedang bala-t NabiSulaiman a.s. (سليمان) merupakan anak Nabi Daud a.s. Sulaiman ibn Dāwūd (Bahasa Arab: سُلَيْمَان بْن دَاوُوْد‎, Sulaiman anak Daud) ialah, menurut Al-Quran, seorang Malik (مَلِك, Raja) dan Nabī (Nabi) dari Bani Israil.Sejak kecil lagi baginda telah menunjukkan kecerdasan dan ketajaman fikirannya. Pernah memutuskan perkara 2 orang yang berselisih, iaitu gYY3FGg. Jakarta - Nabi Sulaiman AS adalah satu dari sekian banyak manusia pilihan yang Allah SWT jadikan sebagai Nabi-Nya. Ia merupakan putra Nabi Daud AS, dan keturunan dari Nabi Ibrahim SWT memberikan Nabi Sulaiman AS mukjizat yakni dapat berbicara bahasa binatang. Selain itu, ia memiliki pasukan dari kalangan manusia, jin, hingga sejumlah cerita menarik mengenai Nabi Sulaiman AS, dan beberapa di antaranya akan dimuat dalam tulisan ini sebagaimana dilansir dari buku Kisah Bapak dan Anak dalam Al-Qur'an oleh Adil Musthafa Abdul Halim. Mendengar Burung Jantan yang Melamar Burung BetinaSuatu ketika Nabi Sulaiman AS melihat seekor burung jantan berputar mengelilingi burung betina. Lalu ia berkata kepada teman-temannya, "Apakah kalian tahu apa yang dikatakan oleh burung jantan itu?"Mereka berkata, "Apa yang dikatakannya wahai Nabi Allah?"Sulaiman AS menjawab, "Burung jantan itu sedang melamar burung betina untuk mau berkawin dengannya. Burung jantan itu berkata, 'Berkawinlah denganku, maka aku akan menempatkan kamu di ruangan mana saja yang kamu mau di wilayah Damaskus ini.'"Lalu Sulaiman AS melanjutkan, "Burung jantan itu tahu bahwa ruangan kosong di Damaskus ini terbuat dari bebatuan, tidak mungkin ditinggali oleh burung manapun. Namun, begitulah sifat para pelamar, semuanya harus pandai berbohong."Mendengar Perbincangan Bangsa SemutSelain mendengar lamaran burung, cerita Nabi Sulaiman AS lainnya adalah mendengar perbincangan bangsa semut. Pada suatu hari, Nabi Sulaiman AS menunggang kuda bersama semua pasukannya yang terdiri dari bangsa jin, manusia, dan jin dan manusia melangkah beriringan bersama Nabi Sulaiman AS. Sementara burung-burung terbang di udara menaungi rombongan yang berada di bawah dengan sayap-sayapnya sehingga mereka terhindar dari terik pasukan ini sampai di sebuah lembah terletak di negeri Syam, yang banyak dihuni semut. Kemudian seekor semut berkata,"Wahai semut, masuklah ke sarang kalian karena kalian bisa diinjak oleh kuda-kuda tentara Sulaiman karena mereka tidak mengetahui keberadaan kalian."Perkataan semut ini didengar dan dipahami oleh Nabi Sulaiman AS. Dengan penuh kegembiraan, ia tersenyum mendengar pujian yang diberikan oleh semut terhadap tentaranya, ketika semut itu berkata,"Sesungguhnya orang ini adalah seorang Nabi yang penyayang. Tanpa disengaja kuda-kuda yang membawa tentaranya bisa saja menghancurkan kalian."Kemudian Nabi Sulaiman AS berkata, "Wahai Tuhanku, berikanlah ilham dan taufik kepadaku agar aku dapat mensyukuri nikmat dan keutamaan yang telah kamu anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku. Berikanlah taufik kepadaku agar aku dapat melakukan kebaikan yang dapat mendekatkan aku kepadamu serta perbuatan yang kamu sukai dan kamu ridhai. Masukkanlah aku ke surga yang merupakan rumah yang indah bersama dengan hamba hamba-Mu yang saleh."Cerita Semut yang Meminta AirSuatu ketika Nabi Sulaiman AS keluar dan hendak melaksanakan sholat istisqa. Ia mendapati seekor semut yang tengah terbaring sembari mengangkat tangan dan kakinya ke arah langit, sambil berkata"Ya Allah, sesungguhnya saya ada lah salah satu makhluk ciptaan-Mu yang tidak bisa hidup tanpa curahan air dari-Mu. Jika Kamu tidak mencurahkan air kepada kami, kami akan binasa."Setelah menyaksikan perbuatan semut, Nabi Sulaiman AS berkata kepada orang-orang yang mengiringinya, "Kembalilah kalian, sesungguhnya Allah telah mencurahkan air berkat doa makhluk lain." Simak Video "Arkeolog Temukan Harta Kekayaan Nabi Sulaiman di Israel" [GambasVideo 20detik] kri/kri اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اَلَّذِى خَلَقَ اْلإِنْسَانَ خَلِيْفَةً فِي اْلأَرْضِ وَالَّذِى جَعَلَ كُلَّ شَيْئٍ إِعْتِبَارًا لِّلْمُتَّقِيْنَ وَجَعَلَ فِى قُلُوْبِ الْمُسْلِمِيْنَ بَهْجَةًوَّسُرُوْرًا. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحـْدَهُ لاَشـَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَعَلَى كُلِّ شَيْئ قَدِيْرٌ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَاَفْضلِ اْلاَنْبِيَاءِ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَاِبه اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَاَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ لَقَدْ كَانَ فِى قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لاِّوْلِى ٱلأَلْبَـٰبِ Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah Marilah kita bersama-sama saling berwasiat untuk meningkatkan taqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengatur bumi seisinya. Dialah yang menentukan sejarah manusia, juga berbagai mahkluk lainnya. Ketaqwaan itu harus selalu kita upayakan dan ditingkatkan kualitasnya, karena banyaknya godaan dunia yang setiap saat mengancam dan dapat mengendurkannya. Jangankan kita sebagai manusia biasa, Nabi Sulaiman pun hampir tergoda oleh dunia. Karena itulah diwajibkan atas khatib setiap kali di atas mimbar di hari Jum’at, agar berwasiat tentang ketaatan. Ushikum binasfi bitaqwallah… ittaqullah haqqa tuqatih…dan beragam kalimat dengan maksud yang seragam, yaitu meningkatkan taqwa kepada Allah subhanahu wa Ta’ala. Hadirin Jama’ah Jum’ah yang Berbahagia… Seperti yang telah terucap dalam muqaddimah, kali ini khatib hendak menceritakan kembali sebuah kisah yang dihadirkan oleh al-Qur’an tentang kuda-kuda terbangnya Nabi Sulaiman as. yang gagah bersayap dan menakjubkan. Dalam surat Shaad ayat ke-30 hingga ayat ke-33 diterangkan. وَوَهَبۡنَا لِدَاوُۥدَ سُلَيۡمَـٰنَ‌ۚ نِعۡمَ ٱلۡعَبۡدُ‌ۖ إِنَّهُ ۥۤ أَوَّابٌ * إِذۡ عُرِضَ عَلَيۡهِ بِٱلۡعَشِىِّ ٱلصَّـٰفِنَـٰتُ ٱلۡجِيَادُ *فَقَالَ إِنِّىٓ أَحۡبَبۡتُ حُبَّ ٱلۡخَيۡرِ عَن ذِكۡرِ رَبِّى حَتَّىٰ تَوَارَتۡ بِٱلۡحِجَابِ * رُدُّوهَا عَلَىَّ‌ۖ فَطَفِقَ مَسۡحَۢا بِٱلسُّوقِ وَٱلۡأَعۡنَاقِ “Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesunguhnya dia amat taat kepada Tuhannya* Ingatlah Ketika dipertunjukan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore.* Maka dia berkata, “Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik kuda sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan.”* “Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku.” Lalu ia potong kaki dan leher kuda itu. Shaad30-33 Para mufassir menerangkan berbagai kisah itu dengan beragam, sesuai penafsiran masing-masing. Yang jelas dapat diceritakan pakemnya bahwa Nabi Sulaiman memiliki kuda-kuda yang gagah-kekar perkasa tubuhnya, cepat-melesat larinya bagaikan kilat. Berkali-kali kuda-kuda itu diandalkan sebagai balatentara yang selalu berjihad di jalan Allah swt. Suatu hari, ketika Nabi Sulaiman sibuk memeriksa dan mengatur kuda-kuda tersebut, begitu asyiknya, hingga ia tak terasa meninggalkan shalat Ashar. Karena lupa, bukan disengaja. Maka, ketika Nabi Sulaiman a. s. sadar bahwa kuda-kuda itu telah menyebabkan sholatnya tercecer, ia pun bersumpah, “Tidak, demi Allah, janganlah kalian kuda-kudaku melalaikanku dari menyembah Tuhanku.” Lalu beliau menitahkan agar kuda-kuda itu disembelih. Maka beliau memukul leher-leher dan urat-urat nadi kuda-kuda tersebut dengan pedang. Ketika Allah mengetahui hamba-Nya, yang bernama Sulaiman menyembelih kuda-kuda tersebut karena Diri-Nya, karena takut dari siksa-Nya serta karena kecintaan dan pemuliaan kepada-Nya, karena dia sibuk dengan kuda-kuda tersebut sehingga habis waktu shalat. Maka Allah lalu menggantikan untuknya sesuatu yang lebih baik dari kuda-kuda tersebut, yakni angin yang bisa berhembus dengan perintahnya, sehingga akan menjadi subur daerah yang dilewatinya. Perjalanan yang ditempuh sebulan, maka kembalinya juga sebulan. Dan tentu, ini lebih cepat dan lebih baik daripada kuda. Hadirin Jama’ah yang Mulia… Kini, tiada lagi kuda-kuda bersayap yang gagah dan terbang dengan kecepatan luar biasa. Kuda bersayap itu kini hanya hidup dalam dunia dongeng. Meskipun secara fisik telah tiada, tapi nilai guna kuda itu, kini telah digantikan dengan berbagai bentuk teknologi transportasi dan informasi yang kecanggihannya mampu melipat waktu dan meruntuhkan batas ruang. Sayangnya, berbagai macam benda teknologi ini menjadi simbol kemewahan yang banyak diburu oleh manusia. Walaupun mereka sadar bahwa barang-barang ini mempunyai tingkat kecanggihan luar biasa dalam upaya memalingkan manusia dari Tuhannya. Televisi, internet, game online dan juga penguasaan senjata nuklir yang diidam-idamkan. Kini sudah nyata, bahwa kuda dan awan itu hadir dalam bentuk lain yang jauh lebih dahsyat, sedangkan iman manusia sekarang jauh lebih tipis dibandingkan dengan iman Nabi Sualaiman Lantas bagaimanakah seharusnya manusia menyikapinya? Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah Jika demikian pertanyaannya, bagaimanakah cara kita menerjemahkan dan menafsirkan cerita selanjutnya, yaitu ketika Nabi Sulaiman as. berniat membunuh semua kuda dan kemudian diganti oleh Allah dengan bentuk angin? Apakah itu berlaku khusus Nabi Sulaiman atau umat muslim secara pada umumnya? Pertanyaan ini telah dijawab oleh Rasulullah saw dalam haditsnya “Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena takut kepada Allah kecuali Allah akan memberimu sesuatu yang lebih baik daripadanya.” HR Ahmad dan Al-Baihaqi, hadits shahih بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ بمَا فيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ Kuda Terbang Nabi Sulaiman? OLEH Abu Nur Aisyah Mungkin, kalau dahulu waktu kita kecil, pasti kita pernah melihat di kaca TV cartoon kuda bersayap atau terbaca di buku cerita waktu dahulu. Bila berganjak dewasa, kita pun fikir Kuda bersayap hanyalah satu cerita rekayasa ataupun berfikir sebenarnya ia tidak pernah wujud pun. Rupanya, kuda bersayap bukanlah satu dongeng. Ianya memang wujud dan ada pada zaman Nabi Sulaiman 'alaihissalam. Di dalam kitab Kisah Sahih Para Nabi karya Syaikh Salim Bin 'Eid al-Hilali hafidzahullah, dicatatkan bahawa pada zaman Nabi Sulaiman terdapat dua puluh ribu 20k kuda yang memiliki sayap. Untuk menguatkan hujjah bahawa memang wujud kuda bersayap pada zaman Nabi Sulaiman, Syaikh membawakan satu hadith sahih dari kitab Sunan Abu Dawud. Abu Dawud menceritakan, bahawasanya 'Aisyah radhiallahu 'anhu dia bercerita, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah datang dari perang Tabuk atau Khaibar, sedang pada lubang dinding rumahnya terdapat kain penutup. Lalu, angin berhembus dan meniupnya hingga kain penutup itu tersingkap dan terlihatlah boneka-boneka mainan 'Aisyah. Dengan nada bergurau beliau bertanya 'Apa ini Wahai 'Aisyah? Aisyah menjawab 'Mereka adalah anak-anak perempuanku.' Kemudian, beliau melihat di antara boneka itu terdapat seekor kuda yang mempunyai dua sayap. Maka beliau bertanya 'Lalu apa yang aku lihat bahagian tengahnya itu?' 'Aisyah menjawab 'Seekor kuda.' Lebih lanjut beliau bertanya 'Lalu, apa yang terletak di atasnya itu?' 'Itu adalah sayap' jawab 'Aisyah. 'Jadi, itu kuda yang mempunyai dua sayap?' sahut Rasulullah. 'Aisyah berkata 'Tidakkah engkau mendengar bahawa Sulaiman mempunyai kuda yang juga bersayap?' 'Aisyah bertutur 'Maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam pun tertawa, sehingga aku sempat melihat gigi gerahamnya.' Namun kuda-kuda ini telah disembelih oleh Nabi Sulaiman disebabkan ia membuat Nabi Sulaiman lalai dari mengingati Allah 'azza wa jalla. Boleh rujuk Surah Shaad 30-33. Gambar sekadar hiasan ___________________________ Abu Nur Aisyah _____________________________

kuda terbang nabi sulaiman